2024-09-25
Trafo paduan amorf memiliki beberapa keunggulan dibandingkan trafo tradisional. Ini termasuk:
Bahan inti paduan amorf memiliki permeabilitas magnet yang lebih tinggi, yang berarti dapat lebih mudah dimagnetisasi dan memerlukan lebih sedikit energi untuk mempertahankan medan magnet. Selain itu, paduan amorf memiliki kehilangan inti dan kehilangan histeresis yang lebih rendah dibandingkan bahan transformator tradisional, sehingga kehilangan energi lebih sedikit dan efisiensi energi lebih tinggi.
Transformator Paduan Amorf menjadi semakin populer dalam berbagai aplikasi yang mengutamakan efisiensi energi, termasuk:
Singkatnya, Amorphous Alloy Transformer adalah teknologi revolusioner yang menawarkan manfaat signifikan dalam hal efisiensi energi, pengurangan kebisingan, dan biaya pemeliharaan. Sebagai produsen terkemuka Transformator Paduan Amorf, DAYA Electric Group Easy Co.,Ltd. berkomitmen untuk menyediakan solusi transformator berkualitas tinggi dan hemat energi kepada pelanggan kami. Untuk informasi lebih lanjut atau pertanyaan, silakan menghubungi kami dimina@dayaeasy.com.
1. Yoshimura, Y., & Inoue, A. (1998). Bahan amorf berbasis logam: persiapan, sifat dan aplikasi industri. Ilmu dan Teknik Material: A, 226-228, 50-57.
2. Gliga, IA, & Lupu, N. (2016). Paduan magnetik amorf untuk inti transformator distribusi: Tinjauan. Jurnal Magnetisme dan Bahan Magnetik, 406, 87-100.
3. Chen, K., Zheng, M., Xu, W., Zhang, X., Wan, Z., Wang, Z., ... & Liu, Y. (2014). Bahan inti transformator amorf berkinerja tinggi untuk aplikasi suhu tinggi dan kerugian rendah. Jurnal Fisika Terapan, 116(3), 033904.
4. Ahmadian, M., & Haghbin, S. (2012). Investigasi pengaruh inti amorf terhadap rugi-rugi daya transformator distribusi. Konversi dan Manajemen Energi, 54, 309-313.
5. Razavi, P., Fatemi, SM, & Mozafari, A. (2015). Ukuran optimal trafo distribusi dengan inti amorf menggunakan algoritma kawanan ikan yang dimodifikasi. Jurnal Internasional Tenaga Listrik & Sistem Energi, 70, 75-86.
6. Mamun, MA, Murshed, M., Alam, MS, & Sadiq, MA (2007). Perbandingan kinerja transformator inti amorf dan inti baja silikon dalam sistem distribusi. Transaksi WSEAS pada Sistem Tenaga Listrik, 2(2), 134-142.
7. Kuhar, T., & Trlep, M. (2014). Investigasi kehilangan beban transformator dengan inti amorf dan nanokristalin. Jurnal Teknik Elektro, 65(5), 301-308.
8. Ahouandjinou, M., Xu, Y., & Delacourt, G. (2016). Evaluasi berdasarkan kriteria kelayakan ekonomi penggantian transformator dengan inti logam amorf dengan transformator tradisional. Transaksi IEEE pada Aplikasi Industri, 52(5), 3927-3933.
9. Sengupta, S., Kadan, A., & Muzzio, FJ (2018). Penggunaan dinamika fluida komputasi untuk desain, optimasi, dan prediksi kinerja transformator inti logam amorf. Jurnal Ilmu Komputasi, 25, 240-249.
10. Choi, MS, & Kim, HW (2015). Analisis medan magnet pada transformator inti amorf dan inti baja silikon dengan metode elemen hingga. Jurnal Magnetik, 20(2), 164-169.